Persahabatan dan Kompor induksi

inspirasi tulisan kali ini beasal dari kamar mandi pas mau keramas, mendadak inget Battle of Engineernya Elektromagnetika, dan muncullah tulisan ini, selamat menyimak wodys :)

di Battle of Engineer elektromagnetika, seinget mimin itu disuru bikin alat pemanas air dengan cara induksi, dimana prinsipnya sebuah kumparan itu akan menghasilkan arus eddy, dimana arus eddy tersebut yang akan memanaskan air, tanpa ada kontak langsung kumparan dan airnya.

Nah, dari sana dapat dipetik hikmah ( sok bijak :D) kalo sebenernya persahabatan tu ibarat arus kumparan dan air, dimana tak saling bersentuhan tapi tetep bisa merasakan. Persahabatan itu bukan dilihat dari seberapa sering bersama tapi seberapa saling mengerti dan saling memahami. 

kadang juga bisa dibilang kayak semacem gambar sinusoidal gitu, di dalem fase yang sama , dan searah, jadi saling menguatkan,beda lagi kalo fase sama, berlawanan arah, jadi saling meniadakan, kayak yang lagi putus pacaran #eh
hahahah :D

Back to the topic,

Kalo ada nih, mata kuliah toleransi, itu harusnya ada di persahabatan, karna dipersahabatan itu bukan segimana sama pemikiran, tapi gimana menghargai dan mengerti pikiran satu sama lain. kompleksnya toleransi ada disana, ketika yang satu memilih ini dan yang lainnya memilih itu, persahabatan akan membiarkan itu terjadi, bukan malah memaksa untuk menyamakan. Jika disana masih ada paksaan untuk sebuah penyamaan, itu bukan persahabatan ,  itu hanya hubungan antara pelayan dan majikan.

saat ini, coba deh dipikir pikir lagi, apa yang wodys anggep sahabat suka maksa dan nuntut wodys ini itu? coba tuh dicek, diperisain, takutnya itu cuma sahabat palsu doang hahaah :P