Saturday, March 2, 2013

jika

teman berarti percaya, dan jika kau tak percaya, percayalah kau bukan teman.
saat kepercayaan tak lagi kau jaga, kau tanpa sadar telah menyingkirkan temanmu, seperti membuang makanan ke tempat sampah. Akankah kau mencarinya lagi dan memakan makanan yang sudah ada di tempat sampah untuk waktu yang lama? bisakah? 
Jika kau memaksa memungutnya kembali, yang kau dapati pasti tak seindah dulu, karna makanan yang dulu sudah membusuk seiring berjalannya waktu, terurai bersama kotoran dan debu yang menyelimutinya.
Jika kau membiarkannya begitu saja, itu juga tak apa. Membiarkan sesuatu yang mungkin menurutmu seharusnya ada disana.

Percaya itu adalah harga mati dari sebuah pertemanan,tanpa itu semua terasa hambar, seperti sayur tanpa garam dan gula tanpa rasa  manis.

jika kau nanti mendapati temanmu yang tulus pada mu, jangan pernah tidak memercayainya, karna baginya yang ia punya hanyalah kepercayaan,lebih dari itu ia hanya manusia hina.
Jika kau nanti mendapati dia sendiri, katakan padanya bahwa lakukan apa yang ingin dia lakukan, jangan mengurungnya di dalam sangkar ataupun menjadikannya pajangan, atau malah memperbudaknya.
biarkan dia menikmati alamnya sendiri, hidupnya, dunianya.
Yang dia ingin kan hanya bebas dari belenggu hidup, bebas dari semua prasangka prasangka buruk yang menghampirinya karena mu
jangan pernah sekalipun berharap mendapati dirinya dulu akan kembali ke masa kini.
dia sudah menemukan rumah barunya, majikan barunya yang percaya padanya, sebagaimana ia memercayai majikannya.

"Don't blame your self , i just wanna walk away"


2 comments:

Unknown said... Reply Comment

Bagaimana kalau seandainya si temen yg buat kita khilangan kpercyaan sm dia karena perbuatannya? Salahkan sikap yg tdk bs mnerimanya sperti dlu??
^-^

didi said... Reply Comment

ngga salah kok :) ini cuma masalah segimana kebesaran hati kamu untuk memaafkan dan segimana besar hati sahabatmu untuk meminta maaf dan tidak mengulanginya lagi