Tuesday, May 7, 2013

Persepsi



hai woodys, kali ini mimin mau bahas tentang persepsi, sebuah sudut pandang, sebuah ke subjektivitasan. Hm, kalo kata pak Budi, dosen Pancasila mimin, segala sesuatu itu bisa dianggap benar tergantung dari sudut mana kta melihat, mungkin ini sama seperi aliran - aliran etika dalam kuliah pancasila.




Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri

Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi bisa terletak dalam diri pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang diartikan, atau dalam konteks situasi di mana persepsi tersebut dibuat.a.Asumsi Yang Didasarkan Pada Pengalaman Masa Lalu dan Persepsi Persepsi yang dipengaruhi oleh asumsi – asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu dikemukakan oleh sekelompok peneliti yang berasal dari Universitas Princenton seperti Adelbert Ames, Jr, Hadley Cantril, Edward Engels, William H. Ittelson dan Adelbert Amer, Jr. Mereka mengemukakan konsep yang disebut dengan pandangan transaksional (transactional view). Konsep ini pada dasarnya menjelaskan bahwa pengamat dan dunia sekitar merupakan partisipan aktif dalam tindakan persepsi. Para pemikir transaksional telah mengembangkan sejumlah bukti yang meyakinkan bahwa persepsi didasarkan pada asumsi. Salah satu yang paling menonjol, yang ditemukan oleh Adelbert Amer, Jr., disebut monocular distorted room. “Ruangan dibangun sedemikian rupa sehingga dinding belakang berbentuk trapesium, dimana jarak vertikal ke atas dan ke bawah pada sisi kiri dinding lebih panjang daripada jarak vertikal ke atas dan ke bawah pada sisi kanan dinding. Dinding belakang terletak pada suatu sudut, sehingga sisi kiri terlihat lebih jauh ke belakang dari pada sisi kanan. Jika seorang pengamat berdiri di depan ruangan dan mengamati melalui sebuah lubang kecil, maka ruangan akan terlihat seperti sebuah ruangan yang benar – benar membentuk empat persegi panjang. Jika dua orang berjalan melalui ruangan dan berdiri pada sudut belakang, maka sesuatu yang menarik akan terjadi. Bagi si pengamat yang melihat melalui sebuah lubang, salah satu orang yang berada di sisi kanan akan terlihat sangat besar karena orang ini berada lebih dekat dengan si pengamat dan memenuhi keseluruhan ruangan antara lantai dan langit – langit. Sedangkan orang yang berada di sisi kiri akan terlihat sangat kecil karena berada jauh dari si pengamat. Ilusi ini terjadi karena pikiran si pengamat mengasumsikan bahwa dinding belakang parallel dengan dinding depan ruangan. Asumsi ini berdasarkan pengalaman terdahulu yang menggunakan ruangan – ruangan lain yang mirip. Ilusi ini akan semakin kuat apabila dua orang yang berada di sudut yang berbeda tersebut saling bertukar tempat, maka salah satu akan terlihat lebih besar dan yang satunya lagi terlihat lebih kecil tepat di depan mata si pengamat ”(www.Britannica.com).
Faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain harapan pengalaman masa lalu, dan keadaan psikologis yang mana menciptakan kumpulan perseptual. Selain hal tersebut masih ada beberapa hal yang mempengaruhi persepsi, yaitu: 1.Yang paling berpengaruh terhadap persepsi adalah perhatian, karena perhatian adalah proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran, pada saat stimulus lainya melemah. Dalam stimulus mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain intensitas dan pengulangan. Diri orang yang membentuk persepsi itu sendiri. Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia dipengaruhi oleh karateristik individual yang turut berpengaruh seperti sikap kepentingan, minat, kebutuhan, pengalaman, harapan dan kepribadian. 2.Stimulus yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu. Stimulus yang dimaksud mungkin berupa orang, benda atau peristiwa. Sifat-sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya. 3.Faktor situasi dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik tempat, waktu, suasana dan lain-lain..

Oke, segitu penjelasan teoritis nya tentang persepsi, semoga kalian mengerti :)
Nah, lanjut nih woodys, berkaitan dengan persepsi, mimin punya sebuah permasalahan klasik yang sering di hadapi mahasiswa dan juga bisa menjadi gambaran tentang yang terjadi di pemerintahan.

Dalam suatu ruang lingkup perkuliahan, mahasiswa bisa dipastikan pernah melakukan kerja kelompok untuk mengerjakan tugas - tugas yang ada. Tapi sayangnya, sebagian menganggap tugas itu remeh dan sebagian menganggap tugas itu penting. Hal itu aja udah bisa dibilang sebuah perbedaan persepsi.

Ibarat ada 10 orang yang duduk melingkar dan kemudian disuruh melihat seorang yang ada di tengah lingkaran tempat mereka berada, 10 orang itu akan melihat 1 orang itu secara berbeda. Jika ke 10 orang itu mengemukakan pendapat tentang seorang yang berada di dalam lingkaran itu ( A), maka hasil pengamatan 10 orang itu pasti berbeda, namun apa yang mereka lihat tidak dapat disalahkan. Kenapa? Karena "set point" mereka saja dari awal sudah berbeda, gimana bisa dicari yang paling benar coba ._.
Menurut mimin, ke 10 persepsi itu ga usah terlalu dipermasalahkan, kenapa? Karena kalau digabung aja bisa jadi lebih mudah untuk menjelaskannya , kenapa harus repot - repot debat mencari perbedaannya?
Nah, ituyang menurut mimin sering "miss" di dalam kehidupan mahasiswa, kadang kita hanya melihat permasalahan dalam sisi kita. Sering kali saya temukan dalam sebuah diskusi antar mahasiswa, ketika si A & B  melihat suatu permasalahan dari sisi yang berbeda, dan kemudian si B meminta si A membantu mencari solusi si B, si A malah kadang menanggapi tapi sebenarnya tidak menanggapi permasalahan si B. Kenapa? Karena sering kali yang kita temui, si A menyelesaikan masalah menurut sudut pandang nya, bukan sudut pandang B, padahal yang bermasalah itu bagian B.

Kekakuan - kekakuan seperti itu juga sih yang mimin kira dialami oleh pemerintah kita. Kenapa Engineer asal Indonesia pada "kabur" keluar negeri ? itu semua karena "katanya" ekonom - ekonom negri ini yang lebih percaya sama yang luar, karena lebih pasti atau apalah gitu.
Nah, mungkin abis ini para engineer menyalahkan ekonom , tapi tunggu sebentar, ingat negara ini punya pemimpin kan? Nah, disini lah peran pemimpin negara ini ikut ambil bagian. Seorang pemimpin hendaknya bisa merangkum semua aspirasi rakyatnya (engineer dan ekonom ) dan tidak hanya melihat dari satu sisi. Kenapa? karena jika terus melihat dari satu sisi, semua engineer pasti akan kabur keluar, dan itu akan terjadi terus menerus sampai birokrasi seperti ini diperbaiki.

Referensi : Wikipedia

0 comments: