hai woodys, kali ini mimin
mau bahas tentang persepsi, sebuah sudut pandang, sebuah ke subjektivitasan.
Hm, kalo kata pak Budi, dosen Pancasila mimin, segala sesuatu itu bisa dianggap
benar tergantung dari sudut mana kta melihat, mungkin ini sama seperi aliran -
aliran etika dalam kuliah pancasila.
Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu
seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada
kenyataan itu sendiri
Faktor-faktor yang
memengaruhi persepsi bisa terletak dalam diri pembentuk persepsi, dalam diri
objek atau target yang diartikan, atau dalam konteks situasi di mana persepsi
tersebut dibuat.a.Asumsi Yang Didasarkan Pada Pengalaman Masa Lalu dan Persepsi
Persepsi yang dipengaruhi oleh asumsi – asumsi yang didasarkan pada pengalaman
masa lalu dikemukakan oleh sekelompok peneliti yang berasal dari Universitas
Princenton seperti Adelbert Ames, Jr, Hadley Cantril, Edward Engels, William H.
Ittelson dan Adelbert Amer, Jr. Mereka mengemukakan konsep yang disebut dengan
pandangan transaksional (transactional view). Konsep ini pada dasarnya
menjelaskan bahwa pengamat dan dunia sekitar merupakan partisipan aktif dalam
tindakan persepsi. Para pemikir transaksional telah mengembangkan sejumlah
bukti yang meyakinkan bahwa persepsi didasarkan pada asumsi. Salah satu yang
paling menonjol, yang ditemukan oleh Adelbert Amer, Jr., disebut monocular distorted
room. “Ruangan dibangun sedemikian rupa sehingga dinding belakang berbentuk
trapesium, dimana jarak vertikal ke atas dan ke bawah pada sisi kiri dinding
lebih panjang daripada jarak vertikal ke atas dan ke bawah pada sisi kanan
dinding. Dinding belakang terletak pada suatu sudut, sehingga sisi kiri
terlihat lebih jauh ke belakang dari pada sisi kanan. Jika seorang pengamat
berdiri di depan ruangan dan mengamati melalui sebuah lubang kecil, maka
ruangan akan terlihat seperti sebuah ruangan yang benar – benar membentuk empat
persegi panjang. Jika dua orang berjalan melalui ruangan dan berdiri pada sudut
belakang, maka sesuatu yang menarik akan terjadi. Bagi si pengamat yang melihat
melalui sebuah lubang, salah satu orang yang berada di sisi kanan akan terlihat
sangat besar karena orang ini berada lebih dekat dengan si pengamat dan
memenuhi keseluruhan ruangan antara lantai dan langit – langit. Sedangkan orang
yang berada di sisi kiri akan terlihat sangat kecil karena berada jauh dari si
pengamat. Ilusi ini terjadi karena pikiran si pengamat mengasumsikan bahwa
dinding belakang parallel dengan dinding depan ruangan. Asumsi ini berdasarkan
pengalaman terdahulu yang menggunakan ruangan – ruangan lain yang mirip. Ilusi
ini akan semakin kuat apabila dua orang yang berada di sudut yang berbeda
tersebut saling bertukar tempat, maka salah satu akan terlihat lebih besar dan
yang satunya lagi terlihat lebih kecil tepat di depan mata si pengamat
”(www.Britannica.com).
Faktor yang mempengaruhi
persepsi antara lain harapan pengalaman masa lalu, dan keadaan psikologis yang
mana menciptakan kumpulan perseptual. Selain hal tersebut masih ada beberapa
hal yang mempengaruhi persepsi, yaitu: 1.Yang paling berpengaruh terhadap
persepsi adalah perhatian, karena perhatian adalah proses mental ketika
stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran, pada saat
stimulus lainya melemah. Dalam stimulus mempunyai sifat-sifat yang menonjol,
antara lain intensitas dan pengulangan. Diri orang yang membentuk persepsi itu
sendiri. Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi
tentang apa yang dilihatnya itu, ia dipengaruhi oleh karateristik individual
yang turut berpengaruh seperti sikap kepentingan, minat, kebutuhan, pengalaman,
harapan dan kepribadian. 2.Stimulus yang berupa obyek maupun peristiwa
tertentu. Stimulus yang dimaksud mungkin berupa orang, benda atau peristiwa.
Sifat-sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang
melihatnya. 3.Faktor situasi dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik
tempat, waktu, suasana dan lain-lain..
Oke, segitu penjelasan
teoritis nya tentang persepsi, semoga kalian mengerti :)
Nah, lanjut nih woodys,
berkaitan dengan persepsi, mimin punya sebuah permasalahan klasik yang sering
di hadapi mahasiswa dan juga bisa menjadi gambaran tentang yang terjadi di
pemerintahan.
Dalam suatu ruang lingkup
perkuliahan, mahasiswa bisa dipastikan pernah melakukan kerja kelompok untuk
mengerjakan tugas - tugas yang ada. Tapi sayangnya, sebagian menganggap tugas
itu remeh dan sebagian menganggap tugas itu penting. Hal itu aja udah bisa
dibilang sebuah perbedaan persepsi.
Ibarat ada 10 orang yang duduk
melingkar dan kemudian disuruh melihat seorang yang ada di tengah lingkaran
tempat mereka berada, 10 orang itu akan melihat 1 orang itu secara berbeda.
Jika ke 10 orang itu mengemukakan pendapat tentang seorang yang berada di dalam
lingkaran itu ( A), maka hasil pengamatan 10 orang itu pasti berbeda, namun apa
yang mereka lihat tidak dapat disalahkan. Kenapa? Karena "set point"
mereka saja dari awal sudah berbeda, gimana bisa dicari yang paling benar coba
._.
Menurut mimin, ke 10 persepsi
itu ga usah terlalu dipermasalahkan, kenapa? Karena kalau digabung aja bisa
jadi lebih mudah untuk menjelaskannya , kenapa harus repot - repot debat
mencari perbedaannya?
Nah, ituyang menurut mimin
sering "miss" di dalam kehidupan mahasiswa, kadang kita hanya melihat
permasalahan dalam sisi kita. Sering kali saya temukan dalam sebuah diskusi
antar mahasiswa, ketika si A & B melihat suatu permasalahan dari sisi
yang berbeda, dan kemudian si B meminta si A membantu mencari solusi si B, si A
malah kadang menanggapi tapi sebenarnya tidak menanggapi permasalahan si B.
Kenapa? Karena sering kali yang kita temui, si A menyelesaikan masalah menurut
sudut pandang nya, bukan sudut pandang B, padahal yang bermasalah itu bagian B.
Kekakuan - kekakuan seperti
itu juga sih yang mimin kira dialami oleh pemerintah kita. Kenapa Engineer asal
Indonesia pada "kabur" keluar negeri ? itu semua karena
"katanya" ekonom - ekonom negri ini yang lebih percaya sama yang
luar, karena lebih pasti atau apalah gitu.
Nah, mungkin abis ini para
engineer menyalahkan ekonom , tapi tunggu sebentar, ingat negara ini punya
pemimpin kan? Nah, disini lah peran pemimpin negara ini ikut ambil bagian.
Seorang pemimpin hendaknya bisa merangkum semua aspirasi rakyatnya (engineer
dan ekonom ) dan tidak hanya melihat dari satu sisi. Kenapa? karena jika terus
melihat dari satu sisi, semua engineer pasti akan kabur keluar, dan itu akan
terjadi terus menerus sampai birokrasi seperti ini diperbaiki.
Referensi : Wikipedia
Referensi : Wikipedia
0 comments:
Post a Comment